Pelajaran Dasar 6 Minggu - Minggu 1

Diposting oleh youth berea On 12.25
KEHIDUPAN BARU OLEH YESUS

1. Siapa "Aku" Ini yang Sejati

Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. (Roma 8 : 13)

Allah adalah roh yang berada dengan sendiri-Nya, yang Esa, dan dari pada mulanya. Dialah pencipta, yang menciptakan segala-galanya. Allah menciptakan manusia pada hari ke enam sesudah menciptakan segala sesuatu. Allah juga menghembuskan roh di dalam manusia supaya kita hidup dengan menerima kehidupan Allah yang hidup kekal.

Firman Allah kepada Musa: "Aku adalah Aku" (Keluaran 3 : 14); Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran." (Yoh 4 : 24); Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. (Kejadian 1 : 1); Ketika itu Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2 : 7)


Sebab Allah adalah kepribadian, keberadaan roh adalah yang diciptakan Allah, mereka semua memiliki kepribadian. Kepribadian itu jiwa, yaitu terdiri dari perasaan, daya intelektual, dan keinginan. Demikian manusia adalah kepribadian yang memiliki ketiga unsur tersebut.

Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. (1 Tesalonika 5 : 23)

Binatang --> Tubuh + Jiwa yang merasa
Malaikat --> + Jiwa + Roh
Manusia --> Tubuh + Jiwa + Roh

Tubuh yang dijadikan dari debu tanah menahan kehidupan dengan makanan dari dunia. Walaupun kita makan makanan yang bergizi untuk tubuh, tubuh itu akan menua dan akhirnya akan dikubur di bawah tanah, hal itu adalah peraturan yang ditetapkan Allah.
Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3 : 19);Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kli saja, sesudah itu dihakimi, (Ibrani 9 : 27)

Tetapi roh jiwa manusia berada selama-lamanya dan hidup dengan memakan Firman Allah, berbeda dengan tubuh, seperti tubuh kita berhenti dan mati apabila sama sekali tidak makan makanan tubuh, jika kita tidak mendengar dan menolak Firman Allah. Roh kita mengenal Allah, tapi tidak dapat melayani Allah. Keadaan itu disebut "kematian". Oleh sebab itu Allah memberikan FirmanNya bersama berbagai jenis makanan tubuh (Kejadian 2 : 7). Ulangan 8 : 3 mengatakan, "..., bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.".

Tubuh : Keberadaan yang sementara --> Hidup dengan roti
Roh : Keberadaan yang kekal --> Hidup dengan Firman Allah

Di antara dua, yakni tubuh dan roh, yang mana yang menunjukkan Aku ini yang sejati? walaupun tidak dapat dilihat dengan cermin, roh dan jiwa kita sungguh "Aku yang sejati". Apabila kita hidup tanpa menyadari roh jiwa dan hanya ditarik oleh keinginan tubuh saja, kita layaknya seperti tubuh binatang, tanpa roh. Maka kita tidak dapat menarik perhatian Allah dan tidak berkenan kepada Allah.
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. (Roma 8 : 6 - 8)

Bila kita hidup dengan keinginan daging, kita pasti akan mati. Kematian itu bukan hanya kematian tubuh, tapi kematian yang kekal. Pada saat ini kita harus berubah arah tujuan kehidupan kita untuk roh jiwa Aku yang sejati.
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. (Roma 8 : 13)

Seperti kita memerlukan tempat tinggal supaya kita hidup, maka Allah terlebih dahulu menciptakan tubuh. Untuk mengadakan tempat kediaman bagi roh jiwa kita. Oleh sebab itu, tubuh itu menjadi kesempatan yang baik untuk menguntungkan roh jiwa kita, "Aku yang sejati". Sama seperti kita memakai tempat tinggal (rumah/kediaman) yang kita huni, demikian juga kita memakai tubuh kita untuk roh jiwa Aku sejati dengan
aktif.

Doc. Gereja Berea Sungrak Indonesia

0 Response to 'Pelajaran Dasar 6 Minggu - Minggu 1'

Posting Komentar

Rev. Kim Ki-dong

Sedang dalam proses rekontruksi hehehe bahasanya ribet. yah..